25 February 2012

Ketika Malam Merayap Lebih Dalam

TELAH TERBIT !!!

"Apa yang ku tahu tentang hidup,  adalah hal yang tak terlihat oleh mata. Seperti geliat-geliat nasib yang merangkak menuju keabadian. Untuk apa menangis, jika tak kan terisi perut karenanya. 

Tapi jika ingin menangis, menangislah karena kau hidup tanpa seorang pun yang membutuhkanmu ada, dan karena Tuhan tak menganugerahimu air mata.

Di sudut jalan itu kulihat seonggok manusia dengan telapak tangan menganga. Siapa yang ingin sepertinya? Tak ada! Bahkan tidak dirinya sendiri. Hidupnya adalah belas kasihan manusia dan sisa-sisa harapan yang kandas begitu saja.

Tapi aku tak kan sama! Walau mungkin hidup bagiku hanyalah ketika malam tiba, ketika manusia terpejam dan nafsu merajalela" (Wahyu Wiji Astuti)

06 February 2012

Titik Nadir Partai Politik


Artikel ini dimuat di Harian Inilah Koran, edisi Senin, 6 Februari 2012, hal Aspirasi (8)

Oleh : Yanu Endar Prasetyo

Kritik dan kecaman yang membanjiri DPR belakangan ini secara tidak langsung juga merupakan tamparan keras bagai partai politik (Parpol) di Indonesia. Gaya hidup mewah, pemborosan anggaran hingga indikasi korupsi yang melilit politisi yang duduk di DPR dan DPRD seakan melengkapi ambruknya integritas wakil rakyat yang notabene dicetak dan dikader oleh Parpol tersebut. Bukan sekarang saja, hampir setiap tahun sejak reformasi digulirkan, gedung wakil rakyat tidak pernah sepi dari berbagai skandal yang menggaduhkan ruang publik. Tindakan asusila, pornografi, kinerja buruk, jual beli peraturan dan anggaran, tidur dan membolos ketika rapat, hingga politik uang dalam pemilihan pejabat publik silih berganti menjadi headline di media.