"....Pertengahan
bulan November 2011, Saya dengan sengaja pergi ke Cirebon, Jawa Barat. Tujuan
saya adalah untuk bertemu dengan salah seorang “pemburu” harta karun Bung
Karno, sebutlah namanya Iskandar. Seorang lelaki berusia 50an tahun dengan
perawakan kurus, tinggi sekitar 155 cm dan berkulit cokelat. Meskipun berbadan
kurus, namun dari wajahnya terpancar semangat yang menyala. Terlebih ketika
saya memulai pembicaraan tentang harta karun peninggalan Bung Karno, maka
tatapan mata dan bahasa tubuh Pak Iskandar menampakkan pengetahuan dan
kepercayaan diri yang sangat tinggi. Tutur bicara dan gaya obrolannya penuh
gairah, dan cenderung sulit disela ketika ia bercerita.
07 November 2012
04 November 2012
Inovasi Untuk Daya Saing Bangsa
Oleh : Yanu Endar Prasetyo
Daya
saing suatu bangsa memang dipengaruhi oleh banyak faktor seperti pendidikan,
kesehatan, ketenagakerjaan, insfrastruktur dan lain sebagainya. Namun salah
satu faktor kunci yang tidak dapat dilupakan dalam upaya peningkatan daya saing
tersebut adalah tingkat inovasi suatu bangsa. Salah satu penanda tingkat
inovasi ini biasanya diukur dari seberapa banyak penerapan paten di suatu
negara. Sebagai contoh, tahun 2008, Jepang menghasilkan paten terbanyak dengan
mencapai lebih dari 500 ribu aplikasi paten. Hal ini tentu berbanding lurus
dengan Anggaran RnD (Research and
Development) yang disediakan negeri itu yang mencapai sekitar US$ 144
miliar. Dibawah Jepang adalah Amerika Serikat dengan jumlah paten lebih dari
400 ribu aplikasi dengan total anggaran RnD lebih dari US$ 400 miliar USD.
Bandingkan dengan Indonesia yang hanya memiliki anggaran RnD US$ 0,72 miliar
dan hanya menghasilkan aplikasi paten sebanyak 23 buah saja. Angka ini jauh
tertinggal dibanding dengan negara tetangga Malaysia yang menghasilkan 1.312
paten, dengan anggaran RnD US$ 2,3 miliar, ataupun Thailand sebanyak 986
aplikasi paten, dengan anggaran RnD US$ 1,46 miliar.
Subscribe to:
Posts (Atom)