28 April 2014

Simulasi Bisnis LIPI-STIESA

Stasiun lapangan B2PTTG LIPI, JL. Raya Dawuan-Kalijati, Km. 9 Subang-Jawa Barat

19 April 2014

Leaders Forum BPPT : "Kursus Kilat" Bareng Anne Ahira

Beberapa hari yang lalu, tepatnya Selasa (15/4/2014), saya menghadiri sebuah acara di Gedung BPPT Jakarta. Bukan saya sih yang diundang, saya hanya mendampingi Kepala Kantor saja ke sana. Peserta penggembira hehe.

Tapi memang judul acara ini menarik, yakni "Leaders Forum". Ya, acaranya para pemimpin. Dilihat dari undangan memang mantap, mulai dari Menteri, Kepala BPPT, Para Deputi, hingga kepala daerah (Bupati/Walikota) juga diundang hadir. Tema yang diangkat adalah : "Menumbuhkembangkan Daerah Berinovasi dan Bisnis Inovatif Kalangan Usia Muda". Dan benar saja, bukan hanya pejabat dan kepala daerah yang hadir, tetapi juga para enterpreneur dan technopreneur muda juga diundang.

Format acaranya dikemas sangat menarik, seperti dalam acara talkshow ILC (Indonesia Lawyers Club) atau ILK (Indonesia Lawak Klub) yang biasa kita tonton di layar kaca. Ada Host atau fasilitator yang memandu acara dari awal sampai akhir (Jak Tv). Pemandu acara memperlakukan peserta yang hadir dalam meja bundar layaknya narasumber. Waktu yang diberikan kepada setiap narasumber/peserta hanya 2-5 menit saja untuk mengomentari pertanyaan yang dilontarkan oleh Host. Begitu pun dengan peserta yang bertanya juga diberikan waktu maksimal 2 menit. Dengan format acara demikian, hampir semua narasumber dapat berbagi informasi dan peserta lainnya bisa berpartisipasi secara optimal dalam waktu yang terbatas.

12 April 2014

Prof. Endang “Egum” Gumbira Sa'id : Sosok Guru yang Rendah Hati, Pemaaf & Bijaksana

Oleh : Yanu Endar Prasetyo

Kenangan saya terhadap Prof. Egum tidak hanya terekam dalam pikiran saja melainkan sudah membekas di lubuk hati yang terdalam. Meskipun saya bukan mahasiswa atau murid Beliau secara langsung di bangku perkuliahan, tetapi perkenalan dengan Beliau telah memberikan pelajaran sangat berharga dan tak terlupakan. Beliau bukan hanya berjasa kepada saya (yang bahkan waktu itu beliau tidak kenal siapa saya) tetapi juga salah seorang yang menginspirasi saya untuk menjadi pembelajar - dan utamanya - menjadi manusia dengan kepribadian yang jauh lebih baik.
Perkenalan saya dengan Prof. Egum dimulai pada tahun 2009. Pada waktu itu saya menjadi ketua panitia seminar nasional Grass Roots Innovation (GRI) di Sabuga, Bandung. Pada saat itu tidak banyak narasumber nasional yang dianggap cocok untuk berbicara GRI, sebab isu GRI masih dianggap “baru” bagi kalangan akademisi di Indonesia, meskipun tema ini sudah demikian maju di India dan China. Salah satu – kalau tidak dibilang satu-satunya – narasumber yang paling concern dan memiliki track record mendalami topik ini adalah Prof. Egum. Maka kami putuskan untuk mengundang beliau sebagai narasumber utama dalam seminar nasional tersebut. Yang berkesan bagi saya bukan hanya soal penguasaan materi, keberpihakan dan pengalaman beliau terhadap GRI, tetapi bahkan dari hal terkecil bagaimana beliau “melayani” permintaan dan pertanyaan-pertanyaan dari saya yang bagi Profesor atau orang super sibuk lainnya mungkin akan dianggap sepele, remeh temeh dan tidak penting.