25 June 2009

ANAK PANTAI


Anak-anak itu, mereka berenam-saudara. satu ayah satu ibu. namun kini harus hidup tanpa belaian lembut seorang Ibu (meninggal dunia), di usia yang terbilang masih sangat pagi. di Pantai Kobalima yang indah ini, mereka menjalani hari demi hari. Jarang-jarang melihat orang asing, sebab daerah mereka bukan tempat wisata seperti di pantai Gurita atau pelabuhan Atapupu. mereka pun belajar untuk tumbuh saling menopang satu sama lain. yang sulung belajar menambal ban dari ayah mereka, sementara sang adik hingga si bungsu, bermain berlari-larian mnegitari sang kakak. tapi (untung) mereka masih sekolah. mereka punya mimpi, yang mungkin lebih tinggi mimpinya dari kita. karena mereka berdiri di tapal batas, teropong mereka menembus awan lebih jauh. meskipun, kaki mereka masih saja terbatas, bahkan untuk sekedar melewati batas (baca:kemiskinan) yang bagai kalung melingkari erat-erat leher-leher mungil mereka. Semoga ada waktu Beta bersua dengan satu dari kalian...kelak, di dunia tanpa batas!!

No comments:

Post a Comment