12 July 2014

#MENULISEKARANG #Library Award STIESA 2014

Menjadi penulis caranya mudah: menulislah, mengaranglah. Jangan tunda, sekarang juga! Sebab jika engkau menunda menulis, sama artinya engkau menunda takdirmu menjadi seorang penulis. Menulis dimana? Dimana saja! Bisa di selembar kertas yang ada di depanmu, di balik catatan kuliahmu, atau bila perlu di dalam gadget kesayanganmu. Apalagi jika kamu punya buku harian khusus untuk menampung segala rupa ceritamu, itu lebih bagus. Jika engkau enggan bekerja dua kali, menulislah langsung di komputermu. Jangan lupa di save as seberapa pun pendek hasil tulisanmu. Lanjutkan esok hari jika mau dan ada waktu, atau bikin lagi yang baru sesukamu. Kalau kamu diberkahi dengan tinggal di lingkungan yang terhubung dengan internet setiap saat, aku sarankan kamu membuat sebuah blog untuk menampung hasil tulisanmu itu. Berantakan juga tidak masalah, toh bisa kamu hapus lagi setiap saat kamu mau. Kalau bingung cara bikin blog, bisa juga di dalam notes facebook-mu. Atau kalau masih bingung juga silakan tanya caranya pada teman sebelahmu, aku yakin banyak yang sudah tahu.


Nulis apa donk? Apa saja! Aneh kalau kamu nanya begitu. Penulis itu seniman. Ia diciptakan dengan imajinasi dan kebebasan berkreasi tanpa batas. Kalau nyontek tulisan orang itu namanya bukan penulis, tapi plagiator. Itu dilarang. Meniru dikit? Boleh-boleh saja, asal ada bedanya dengan yang kamu tiru. Kalau mentok? Ya balik arah saja atau nanya sama orang yang lebih dulu “lewat” situ. Paling mudah memulai menulis dengan menceritakan apa yang engkau alami hari ini. Dengan sudut pandang dan gaya cerita yang kamu banget! Jangan bosan dan malu minta temanmu, pacarmu atau tetanggamu untuk ngasih masukan. Bagikan! Itu kata kunci agar kamu cepat menjadi penulis/pengarang yang sebenarnya. Bagikan kemana? Kemana saja! Kalau memang pe-de bagikan saja ke masjid-masjid tiap jumat juga gapapa J kalau belum pe-de bagikan saja di blog-mu lalu promosikan alamat blog-mu pada semua orang dan makhluk hidup di sekitarmu..:)

Lebih mudah mana menulis fiksi atau non-fiksi? Tergantung! Kamu lebih suka yang mana? Mulai saja dari yang kamu suka. Lalu pelajari teorinya, karena meskipun sederhana, menulis juga ada ilmunya. Misalnya lagi patah hati ya bikin saja puisi, kalau lagi dapet tugas kuliah, bikin saja artikel lalu kirim ke Koran, kalau lagi kesepian bikin saja cerpen, kalau engkau berjiwa kompetisi, ikuti saja lomba dan sayembara menulis sesering mungkin. Kalau karyamu sudah demikian menumpuk, berpikirlah untuk membuat buku pertamamu. Jika semua proses itu kamu jalani dan nikmati dengan gembira, pasti Tuhan tidak akan menyia-nyiakan kerja kerasmu. Percayalah..percayalah! :)

Apakah karyaku nantinya bisa menghidupiku? Bisa saja. Caranya? Dijual! kirimkan kepada penerbit terkemuka agar diterbitkan. Kalau ditolak? Kirimkan lagi kepada penerbit yang lebih kecil atau yang biasa-biasa saja. Kalau masih ditolak? Terbitkan sendiri! Buat e-book nya lalu jual. Kalau tidak mau repot, kirim saja pada self-publisher yang menggunakan sistem print on demand dan penjualan online. Jaman sekarang tak harus tergantung penerbit, semua orang bisa menerbitkan karyanya. Memang bisa berhasil gituh? Buanyak yang sukses dan berhasil, browsing aja di google kalau tidak percaya.

Apa lagi? Masih ragu-ragu mau jadi penulis?

Damn, I Love Writing So Much! :D
Suasana Diskusi Buku

Penyerahan Buku-Buku Untuk Perpustakaan STIESA dari Penulis & Penerbit Tiga Maha

Link Berita Selengkapnya : Bedah Buku STIESA

No comments:

Post a Comment