21 March 2016

TRPIP : Dari SKB sampai Paripurna DPRD


Tim Relawan Pengkaji Informasi Publik (TRPIP) merupakan wadah relawan yang terbentuk dari berbagai elemen dan komunitas di Kabupaten Subang. Terbentuknya TRPIP ini diawali dari diskusi publik tentang Industrialiasi di Kabupaten Subang yang diselenggarakan di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kab. Subang. Dari hasil Diskusi Publik tersebut, seluruh partisipan menyepakati untuk melakukan riset kolaboratif terkait dengan isu Industrialisasi di Kabupaten Subang, salah satunya adalah riset ilmiah yang memotret bagaimana kondisi sosial dan ekonomi buruh perempuan di Kabupaten Subang. Kegelisahan tentang isu buruh perempuan ini muncul seiring maraknya pendirian pabrik Garmen di Kabupaten Subang yang sebagian besar mempekerjakan buruh perempuan.

Data menunjukkan bahwa dari 598 Perusahaan yang terdaftar di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Subang Tahun 2014, sebanyak 21 perusahaan bergerak dalam industri garmen dan menyerap kurang lebih 36.504 orang dari total tenaga kerja terserap sebanyak 84.148 orang. Dari total buruh dalam industri garmen tersebut, 84% adalah buruh perempuan dan hanya 16% buruh laki-laki. Bahkan jika dilihat perbandingan jumlah tenaga kerja atau buruh yang terserap dari total perusahaan terdaftar tersebut (garmen dan non-garmen), jumlah buruh perempuan masih lebih banyak (59,32%) dibanding jumlah buruh laki-laki (40,45%). Sisanya adalah jumlah tenaga kerja asing yang terdaftar, yaitu sekitar 198 orang (0,23%).


05 March 2016

Situs Subang Larang : Antara Mitos dan Sains



Anda orang Subang? Tinggal di Subang? Pernah mendengar tentang Subang Larang? Belum? Ya, wajar saja, mungkin ada yang pernah mendengar, ada juga yang baru mendengar pertama kali. Jika kita bertanya apa itu Subang Larang, maka akan banyak sekali versi yang beredar di tengah masayarakat. Coba saja lakukan survei dengan bertanya pada sepuluh orang di sekitar Anda, jawabannya akan sangat bervariasi. Wajar, karena memang Subang Larang bisa dikategorikan sebagai Cerita Rakyat yang berkembang di tatar Sunda, sehingga banyak sekali versi dan detail-detail yang beragam dalam kisah ini. Sebagai Pengantar, mungkin Anda bisa membaca artikel berikut ini --> "Menguak sejarah Nyai Subang Larang" atau artikel ini sebagai pembanding --> "Kisah cinta Prabu Siliwangi dan Nyi Subang Larang (Ratu Galuh) Mangku Bumi". Keduanya bercerita tentang Subang Larang sebagai mitos yang kemudian memiliki petilasan/maqom berupa makam yang dipercaya masyarakat berada di Subang, tepatnya saat ini berada di Nanggerang, Kecamatan Binong, Kab. Subang, Jawa Barat. 

Berkat mitos dan kepercayaan itu, setiap hari dan terutama pada selasa kliwon, lokasi situs Subang Larang ini dipadati warga dari berbagai pelosok negeri, tentu saja dengan berbagai niat, tujuan dan ritual yang berbeda.Setelah termahsyur dengan Mitos petilasan tersebut, di lokasi yang sama, dengan pendekatan berbeda (Arkeologi) ditemukan artefak kebudayaan pra sejarah yang sangat bernilai. Persis tidak jauh dari makam petilasan Nyai Subang Larang. Tim dari Balai Arkeologi Bandung, yang diketuai oleh Pak Lutfi Yondri, adalah mereka yang membuka "gerbang" penelitian ilmiah di lokasi ini. Kebetulan, saat ini petilasan ini berdiri di atas tanah milik warga, yaitu Bapak Sanjaya. Meskipun demikian, berbagai temuan yang pernah berserakan disitu sebelumnya dijaga dengan baik dan sebagian diserahkan kepada Pemerintah Daerah untuk dikelola. 

Sensasi Mandi di Mata Air Cimincul

Mata Air Cimincul berlokasi di tengah hijaunya persawahan Desa Pasanggrahan, Kecamatan Kasomalang, Kabupaten Subang. Untuk menuju kesini relatif mudah. Dari Bundaran Tugu Nanas Jalan Cagak, Anda bisa lurus terus sampai melewati pasar Kasomalang. Tidak jauh dari pasar, Anda akan bertemu dengan pertigaan yang mengarah ke Desa Pasanggrahan. Setelah belok kanan di pertigaan (agak sedikit menanjak) kita tinggal berjalan lurus terus sampai melewati Kantor Desa Pasanggrahan. Sekitar 1 Km dari situ akan ada gang kecil menurun ke arah kiri (jika ragu bisa bertanya kepada warga sekitar hehehe) dan tralalala.....sampailah kita di Mata Air Cimuncul yang tersembunyi dibalik hijaunya persawahan warga :) Sampai saat ini tidak ada tiket masuk alias Free!! hanya siapkan saja uang untuk parkir kendaraan seikhlasnya...asyik dan seru bukan?!

Segarnya Berendam di Curug Cijalu Subang

Bingung mau weekend kemana? Jika belum tau mau kemana, mungkin berwisata ke air terjun atau curug bisa menjadi pilihan tepat untuk Anda! Ada salah satu lokasi curug yang sudah cukup representatif untuk liburan keluarga di Kabupaten Subang. Ya, Curug Cijalu! lokasinya berada di Kecamatan Serang Panjang. Kecamatan ini merupakan perbatasan anatara Kabupaten Subang dengan Kab. Purwakarta. Tertarik? cobalah berkendara (sepeda, mobil, motor) dari Jalan Cagak ke arah purwakarta/wanayasa. Perjalanan menuju ke lokasi ini pun sangat menyegarkan mata, karena di kiri kanan jalan adalah hamparan sawah dan perbukitan nan hijau. Jalanan juga mulus. Setelah melewati Kec. Sagalaherang, Anda akan masuk ke Kec. Serang Panjang. Ikuti terus jalan ini sampai Anda menemukan pertigaan dengan papan nama dan Gapura yang cukup mencolok bertuliskan Curug Cijalu. Ikuti jalan tersebut kurang lebih 7 km ke dalam. Untuk tiket masuk saat saya kesana (2016) hanya Rp. 15.000/orang. Murah meriah bukan? dijamin, tidak akan menyesal sepulang dari Curug Cijalu!