Tim Relawan Pengkaji Informasi Publik (TRPIP)
merupakan wadah relawan yang terbentuk dari berbagai elemen dan komunitas di
Kabupaten Subang. Terbentuknya TRPIP ini diawali dari diskusi publik tentang
Industrialiasi di Kabupaten Subang yang diselenggarakan di Sanggar Kegiatan
Belajar (SKB) Kab. Subang.
Dari hasil Diskusi Publik tersebut, seluruh partisipan menyepakati untuk
melakukan riset kolaboratif terkait dengan isu Industrialisasi di Kabupaten
Subang, salah satunya adalah riset ilmiah yang memotret bagaimana kondisi
sosial dan ekonomi buruh perempuan di Kabupaten Subang. Kegelisahan tentang isu
buruh perempuan ini muncul seiring maraknya pendirian pabrik Garmen di
Kabupaten Subang yang sebagian besar mempekerjakan buruh perempuan.
Data menunjukkan bahwa dari 598 Perusahaan yang terdaftar di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Subang Tahun 2014, sebanyak 21 perusahaan bergerak dalam industri garmen dan menyerap kurang lebih 36.504 orang dari total tenaga kerja terserap sebanyak 84.148 orang. Dari total buruh dalam industri garmen tersebut, 84% adalah buruh perempuan dan hanya 16% buruh laki-laki. Bahkan jika dilihat perbandingan jumlah tenaga kerja atau buruh yang terserap dari total perusahaan terdaftar tersebut (garmen dan non-garmen), jumlah buruh perempuan masih lebih banyak (59,32%) dibanding jumlah buruh laki-laki (40,45%). Sisanya adalah jumlah tenaga kerja asing yang terdaftar, yaitu sekitar 198 orang (0,23%).
Data menunjukkan bahwa dari 598 Perusahaan yang terdaftar di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Subang Tahun 2014, sebanyak 21 perusahaan bergerak dalam industri garmen dan menyerap kurang lebih 36.504 orang dari total tenaga kerja terserap sebanyak 84.148 orang. Dari total buruh dalam industri garmen tersebut, 84% adalah buruh perempuan dan hanya 16% buruh laki-laki. Bahkan jika dilihat perbandingan jumlah tenaga kerja atau buruh yang terserap dari total perusahaan terdaftar tersebut (garmen dan non-garmen), jumlah buruh perempuan masih lebih banyak (59,32%) dibanding jumlah buruh laki-laki (40,45%). Sisanya adalah jumlah tenaga kerja asing yang terdaftar, yaitu sekitar 198 orang (0,23%).
Penelitian Survei yang dilakukan oleh TRPIP bertujuan
untuk mendeskripsikan tentang bagaimana kondisi sosial ekonomi buruh pabrik
perempuan Subang saat ini? Potret ini dianggap penting untuk melihat realitas
kehidupan buruh pabrik perempuan di Kabupaten Subang. Dengan hasil survei ini
diharapkan publik mengetahui tentang realitas kehidupan buruh perempuan dan di
sisi lain Pemerintah Daerah selaku pembuat kebijakan dapat menyusun regulasi
yang tepat dan berbasis pada hasil penelitian ilmiah. Regulasi yang tepat ini
diharapkan dapat memberikan perlindungan yang sesuai bagi para buruh perempuan
sekaligus meminimalisir dampak buruk dari industri. Beberapa permasalahan yang
digali dari survei ini antara lain tentang bagaimana profil rumah tangga buruh
pabrik perempuan Subang? Bagaimana beban sosial dan ekonomi yang ditanggung
oleh buruh pabrik perempuan? Bagaimana motivasi bekerja dan pola asuh anak yang
diterapkan oleh buruh perempuan? Serta kebebasan atau keleluasaan buruh
perempuan dalam beribadah selama bekerja di dalam pabrik. Detail dari
permasalahan tersebut kemudian dituangkan dalam kuisioner sebagai instrumen
utama dalam penelitian survei ini.
Survei Tim Relawan Pengkaji Informasi Publik (TRPIP)
ini telah memotret secara obyektif dan ilmiah terkait kondisi sosial dan ekonomi
buruh perempuan di Kabupaten Subang. Khususnya mereka yang berada pada tiga
wilayah atau zona industri yaitu Cipeundeuy, Kalijati dan Purwadadi. Kajian ini
juga telah berusaha menjawab beberapa pertanyaan pokok terkait dengan isu-isu
ketenagakerjaan, khususnya yang terkait dengan fenomena buruh perempuan di
Kabupaten Subang.
Hasilnya diperoleh gambaran umum tentang profil buruh perempuan, motivasi mereka bekerja, pola pengasuhan anak, beban ekonomi rumah tangga, potensi penyimpangan sosial, persepsi mereka terhadap perlakuan perusahaan, kelayakan upah, jaminan kesehatan, peran serikat buruh dan lain sebagainya. Banyak permasalahan lain yang belum terpotret melalui kajian ini. Oleh karena itu, diharapkan hasil kajian ini dapat merangsang lahirnya kajian-kajian baru dan lebih dalam terhadap isu-isu buruh perempuan maupun ketenagakerjaan pada umumnya. Disamping itu, besar harapan TRPIP agar hasil temuan dalam penelitian ini dapat digunakan sebagai landasan dalam pengambilan kebijakan, khususnya dalam penyusunan regulasi ketenagakerjaan yang lebih berpihak pada muatan lokal dan kesejahteraan warga subang pada umumnya.
Hasilnya diperoleh gambaran umum tentang profil buruh perempuan, motivasi mereka bekerja, pola pengasuhan anak, beban ekonomi rumah tangga, potensi penyimpangan sosial, persepsi mereka terhadap perlakuan perusahaan, kelayakan upah, jaminan kesehatan, peran serikat buruh dan lain sebagainya. Banyak permasalahan lain yang belum terpotret melalui kajian ini. Oleh karena itu, diharapkan hasil kajian ini dapat merangsang lahirnya kajian-kajian baru dan lebih dalam terhadap isu-isu buruh perempuan maupun ketenagakerjaan pada umumnya. Disamping itu, besar harapan TRPIP agar hasil temuan dalam penelitian ini dapat digunakan sebagai landasan dalam pengambilan kebijakan, khususnya dalam penyusunan regulasi ketenagakerjaan yang lebih berpihak pada muatan lokal dan kesejahteraan warga subang pada umumnya.
Menghadirkan kembali negara pada persoalan-persoalan
nyata perburuhan merupakan keniscayaan demi mewujudkan masyarakat Indonesia
yang adil dan makmur. Cita-cita tersebut tidak mungkin tercapai tanpa pemahaman
yang komprehensif terkait permasalahan di lapangan. Berpegang pada prinsip
sederhana bahwa ; “jika kita bukan bagian dari solusi, maka kita adalah bagian
dari masalah itu sendiri”. Maka dari itu, hadirnya kajian ilmiah dari civil society seperti ini merupakan sumbangan
positif yang harus ditangkap dan disikapi oleh Pemerintah Daerah dengan
bijaksana. Sehingga sinergi antara Pemerintah, Akademisi, Dunia Usaha dan
Masyarakat Sipil dapat terjalin dengan baik dalam mengawal jalannya pembangunan
di Kabupaten Subang. Dengan demikian, transisi atau transformasi sosial
masyarakat Subang dari agraris menuju industri dapat berjalan dengan baik
dengan mengurangi sebanyak mungkin resiko atau dampak buruknya (sosial, fisik,
ekonomi, psikologis, budaya, dll) bagi masa depan dan masyarakat itu sendiri.
Daftar Elemen/Organisasi yang hadir pada Eksposes TRPIP :
AISYIYAH
APINDO
BEM UNSUB
BFS
BHAYANGKARI
Dekopinda
DHARMAYUKTI Karini Subang
Dian Kemala
DISNAKERTRAN
DPRD
DWP Kab. Subang
Fatayat NU
FSPMI
Galuh Pakuan
GAZA
GOW
GPL
HAIPD
HIPMI
HMI
Honres
HWK
IGI Subang
IGTKI
IIDI
IKIAD
IPPMIS
IWAPI
KAHMI
KBE – Jawapos
KBPA Subang
Kerta PWRI
KODIM-0605
KPPI Kab. Subang
MATA
MT. Al Hidayah
Muslimat NU
Nuansa – LSM
ORMAS XTC Subang
Paguyuban Pasundan
Pancawati Hantara
Partisipan KSR (UPI)
Pasundan Express
Pasundan Istri
PD. HIMPAUDI Kab. Subang
PD. Salimah
PERIP WARAKAWURI
PERWOSI
Pitaloka
PWRI
SPDAG
SPMKB
SPN
SS
Stiesa
Subang Creative
Telkom Bandung
TRPIP
UNSUB
Urang Subang
W – PKS
Wanita Keadilan
W-PUI
Yayasan BSD
APINDO
BEM UNSUB
BFS
BHAYANGKARI
Dekopinda
DHARMAYUKTI Karini Subang
Dian Kemala
DISNAKERTRAN
DPRD
DWP Kab. Subang
Fatayat NU
FSPMI
Galuh Pakuan
GAZA
GOW
GPL
HAIPD
HIPMI
HMI
Honres
HWK
IGI Subang
IGTKI
IIDI
IKIAD
IPPMIS
IWAPI
KAHMI
KBE – Jawapos
KBPA Subang
Kerta PWRI
KODIM-0605
KPPI Kab. Subang
MATA
MT. Al Hidayah
Muslimat NU
Nuansa – LSM
ORMAS XTC Subang
Paguyuban Pasundan
Pancawati Hantara
Partisipan KSR (UPI)
Pasundan Express
Pasundan Istri
PD. HIMPAUDI Kab. Subang
PD. Salimah
PERIP WARAKAWURI
PERWOSI
Pitaloka
PWRI
SPDAG
SPMKB
SPN
SS
Stiesa
Subang Creative
Telkom Bandung
TRPIP
UNSUB
Urang Subang
W – PKS
Wanita Keadilan
W-PUI
Yayasan BSD
Berita Eksposes Selengkapnya Klik Disini : Kota Subang
No comments:
Post a Comment