jumlah populasi serigala dan rusa yang ada di Isle Royale dari tahun 1959 sampai dengan 2009 Sumber: http://isleroyalewolf.org/data/data/home.html |
Artikel sebelumnya disini
Setelah memiliki pertanyaan penelitian yang cukup jelas dan
didukung oleh data atau informasi sebelumnya, maka proses selanjutnya adalah
menentukan siapa atau apa agen-agen yang akan disimulasikan dalam model kita?
Sebagai salah satu komponen utama dalam ABM, cara kita mendefinisikan agen
mutlak menjadi penting. Misalnya, apakah kita mendefinisikan agen sebagai satu
kesatuan utuh, missal individu manusia, atau organ-organ pembentuk manusia atau
sel-sel yang ada di dalam tubuh manusia? Kita harus memilih jenis dan level
agen yang paling tepat untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah kita
rumuskan sebelumnya. Demikian juga dalam hal pemilihan skala waktu (temporal
scale), penting untuk memutuskan apakah aktivitas dari agen kita, misalnya
serigala dan domba, dalam skala menit, jam, atau harian. Jika kita membuat
aktivitas agen dalam bentuk harian, maka agen dan lingkungan lainnya juga harus
berada pada skala aktivitas yang sama dalam simulasi pemodelan kita.
Meskipun ada kalanya, kita tidak yakin apakah komponen agen
yang kita miliki sudah lengkap atau belum. Menghadapi persoalan seperti ini,
ABM menyediakan solusi berupa pembuatan proto-agents, yaitu agen yang masih
“setengah jadi”. Sebagai contoh, dalam hubungan predator (serigala) dan mangsa
(rusa), terdapat entitas lain atau predator lain disamping serigala, yaitu
pemburu (manusia). Peran pemburu ini tentu penting dalam ekosistem dan rantai
makanana, namun kita tidak yakin apakah perannya demikian signifikan dalam
menurunkan populasi rusa dalam ekosistem tersebut. Oleh karena itu, kita bisa
membuat semacam proto-agent yang akan
memiliki karakteristik dan kemampuan membunuh rusa secara acak (random) sebagaimana
karakter manusia pemburu rusa tanpa harus menjadikannya sebagai agen penuh (full agent) dalam simulasi kita.
Dalam wolf sheep
model ini, kita hanya memiliki tiga entitas, yaitu predator (serigala), mangsa
(domba) serta satu agen statis (stationary
agent) yaitu rumput yang dikonsumsi oleh domba dari lingkungan dimana
mereka saling berinteraksi. Kita bisa saja menambahkan pemburu, kualitas tanah,
pergantian musim, dan lain sebagainya ke dalam model kita. Namun, seperti
prinsip perancangan ABM yang memulai dari pola paling sederhana, maka dengan
hanya memilih tiga komponen atau agen utama tersebut akan jauh lebih dalam
simulasi dan interpretasi hasilnya.
Merancang Properti Agen (Agent Properties)
Apa yang membedakan satu agen dengan agen lainnya adalah
properti yang mereka miliki. Dengan kepemilikan properti yang berbeda ini, maka
kita bisa menentukan bagaimana agen berinteraksi satu sama lain. Dalam Wolf sheep model, setiap serigala dan
domba masing-masing memiliki tiga property. Pertama adalah tingkat energi (energy level).
Energi disini bermakna tingkat “vitalitas” dari setiap agen. Pada level
tertentu, tingkat energi ini dapat dikembangkan menjadi lebih kompleks semisal dengan
memasukkan tingkat metabolisme serigala dan domba, kalori yang tersimpan,
tingkat kelaparan, dan lain sebagainya. Namun untuk model dasar, semua properti
itu disederhanakan dalam satu bentuk level energi agen saja.
Kedua adalah lokasi
agen. Lokasi ini akan menunjukkan dimana posisi agen di dalam lingkungan
artifisial yang akan dibuat. Ketiga adalah heading,
yaitu properti yang akan menunjukkan kemana agen saat ini sedang dan akan
bergerak. Lokasi dan heading ini dalam pengembangan selanjutnya dapat juga
dikembangkan dengan menambahkan kecepatan bergerak yang berbeda untuk tiap agen
atau kemampuan untuk bertahan hidup menghadapi predator. Akan tetapi, properti
yang kompleks seperti itu diperlukan untuk menjawab pertanyaan yang kompleks
pula. Jika pertanyaan kita sederhana – hanya ingin melihat tingkat populasi –
maka penambahan properti tersebut dapat dilakukan secara bertahap.
Merancang Karakteristik Lingkungan
Setelah
menentukan tipe agen dan properti yang dimiliki, langkah selanjutnya adalah
merancang karakteristik lingkungan atau setting lingkungan dimana para agen
berinteraksi. Dalam wolf sheep model,
entitas lingkungan yang dianggap paling mendasar dan sangat penting bagi
keberlanjutan interaksi antara serigala dan domba adalah ketersediaan rumput
sebagai makanan pokok domba. Tentu keberadaan atau ketiadaan rumput ini dalam
kenyataannya dipengaruhi banyak faktor alamiah, seperti curah hujan, elevasi,
kondisi air, dan lain sebagainya. Untuk keperluan model dasar, diperlukan
simplifikasi pada semua faktor itu menjadi satu variable berupa jumlah rumput
yang tersedia pada setiap titik. Keberadaan rumput ini akan menjadi pendorong
atau alasan domba bergerak dari satu lokasi ke lokasi lainnya.
Merancang Perilaku Agen (Agent Behavior)
Perilaku agen penting untuk dideskripsikan, yaitu bagaimana
mereka berinteraksi satu sama lain. Dalam model wolf sheep, serigala dan domba
memiliki perilaku yang hampir sama, yaitu mereka bisa bergerak secara acak,
bergerak maju, bereproduksi, dan mati. Namun serigala dan domba juga memiliki
perbedaan, terutama dalam perilaku memakan. Domba memakan rumput, sedangkan
serigala memakan domba. Perbedaan ini menjadikan pembeda antara serigala dan
domba. Tentu saja pada kenyataannya perilaku domba dan serigala sangat
kompleks. Mereka memiliki perbedaan kecepatan dalam berjalan atau berlari,
perbedaan usia atau harapan hidup, mereka juga tidur dan berkelahi satu sama
lain. Namun demikian, untuk model paling sederhana, maka perilaku dasar yang
bisa diambil cukup empat hal: bergerak (moving),
beranak (reproducing), makan (eating), dan mati (dying). Ditambah dengan satu perilaku dasar lingkungan (rumput)
yaitu tumbuh (grow)
Merancang Skala Waktu (Time Step)
Setelah mengetahui pola perilaku setiap agen dalam model kita,
maka diperlukan sebuah gambaran menyeluruh terkait dengan bagaimana seluruh
interaksi dan perilaku tersebut ditampilkan dalam model, terutama menyangkut
urutan waktu dalam setiap pergerakan agen tersebut. Dalam dunia nyata,
pergerakan domba atau serigala tentu sulit diprediksi, namun demikian mereka
memiliki pola umum yang bisa dijadikan rujukan dalam merancang time step. Urutan perilaku yang tetap dan pasti (fixed order) tentu lebih mudah untuk
menyederhanakan model, meskipun demikian, urutan tersebut harus tetap masuk
akal, rasional dan tidak terlalu menyimpang dari kenyataan. Misalnya, setiap
kali agen bergerak, maka mereka akan mengeluarkan energi (energinya berkurang),
lalu mereka akan mengisi energi lagi dengan makan, sampai pada waktu tertentu
energi mereka akan habis dan mati. Proses urutan waktu seperti ini menjadi
latar pertimbangan dalam merancang skala waktu. Selain itu, setiap agen
bergerak dan berpindah, maka lingkungan (jumlah rumput) juga akan berubah.
Beberapa agen akan memiliki kemampuan reproduksi ketika memiliki tingkat energi
pada level tertentu. Banyak sekali cara untuk merancang urutan waktu dan
perilaku ini, namun untuk membuat model paling sederhana, kita cukup
menggunakan asumsi dasar diatas: agen bergerak, mengeluarkan energi, mengisi
energi, bereproduksi, agen mati. Ditambah, pada setting waktu tertentu rumput
akan memiliki kemampuan untuk tumbuh. Demikian seterusnya.
Merancang Parameter Untuk Model
Untuk mengontrol model yang dibangun, diperlukan beberapa
parameter untuk menguji beberapa kemungkinan yang akan dihasilkan dari kondisi
agen dan lingkungan yang berbeda. Sebagai contoh, dalam wolf sheep simple model ini perancang menggunakan “jumlah serigala
dan domba” sebagai salah satu parameternya. Dengan parameter jumlah awal
serigala dan domba (yang memungkinan untuk diubah-ubah sesuai kebutuhan) ini,
diharapkan model mampu menguji coba beberapa skenario dari kepadatan populasi
yang berbeda. Parameter lainnya adalah energi yang diperoleh serigala dan domba
dari setiap makanan yang dimakan. Berapa energi yang dikeluarkan dan diperoleh
oleh setiap serigala untuk memakan domba, termasuk parameter untuk energi yang
diperoleh domba untuk mendapatkan dan memakan rumput serta parameter
pertumbuhan rumput itu sendiri. Kita bisa membuat setiap parameter tersebut
secara kompleks dan heterogen, namun untuk simulasi model awal yang paling
sederhana, kita akan membuat parameter tersebut bersifat homogen untuk semua
agen dan lingkungan.
Merancang Pengukuran
Salah satu tahapan yang penting dalam perancangan ABM adalah
menentukan pengukuran yang menjadi landasan pengembangan model. Sebagai contoh,
dalam Wolf sheep model, pangukuran yang ingin dilakukan adalah mengukur jumlah
populasi serigala dan domba sepanjang waktu. Dengan kata lain, perancang model
ingin mengetahui jumlah populasi serigala dan domba pada waktu tertentu setelah
mereka berinteraksi dalam lingkungan atau area tertentu. Waktu menjadi dimensi
penting dalam pengukuran ini disamping aktivitas atau interaksi antar agen dan
lingkungan. Tentu saja pengukuran lain juga dapat dikembangkan dalam model ini,
namun model paling sederhana yang dapat diterapkan untuk tahap awal cukup
dengan melihat dinamika populasi agen sepanjang waktu yang ditentukan.
Tabel 1. Ringkasan Perancangan Model Serigala-Domba (Wolf Sheep)
Pertanyaan penelitian:
Bagaimana dua spesies
(serigala sebagai predator dan domba sebagai mangsa) tetap dapat tumbuh
secara positif ditengah lingkungan geografis yang terbatas?
Tipe Agen:
Serigala, Domba, dan
Rumput
Properti Agen:
Energi, Lokasi, Heading (serigala dan domba), jumlah
rumput
Perilaku Agen:
Bergerak, Mati, Beranak
(serigala dan domba), memakan domba (serigala), memakan rumput (domba),
tumbuh (rumput)
Parameter:
Jumlah domba, jumlah
serigala, energi untuk bergerak, energi yang didapat dari memakan rumput,
energi yang didapat dari memakan domba, tingkat pertumbuhan rumput
Urutan waktu:
Domba dan serigala
bergerak
Domba dan serigala mati
Domba dan serigala makan
Domba dan serigala
beranak
Rumput tumbuh
Pengukuran:
Populasi domba vs.
waktu. Populasi serigala vs. waktu
|
(to be continued)
BROKER TERPERCAYA
ReplyDeleteTRADING ONLINE INDONESIA
PILIHAN TRADER #1
- Tanpa Komisi dan Bebas Biaya Admin.
- Sistem Edukasi Professional
- Trading di peralatan apa pun
- Ada banyak alat analisis
- Sistem penarikan yang mudah dan dipercaya
- Transaksi Deposit dan Withdrawal TERCEPAT
Yukk!!! Segera bergabung di Hashtag Option trading lebih mudah dan rasakan pengalaman trading yang light.
Nikmati payout hingga 80% dan Bonus Depo pertama 10%** T&C Applied dengan minimal depo 50.000,- bebas biaya admin
Proses deposit via transfer bank lokal yang cepat dan withdrawal dengan metode yang sama
Anda juga dapat bonus Referral 1% dari profit investasi tanpa turnover......
Kunjungi website kami di www.hashtagoption.com Rasakan pengalaman trading yang luar biasa!!!