29 June 2009

SEMINAR GENDER PSW UGM



kesetaraan gender sejatinya adalah apa yang kita jalani dalam kehidupan sehari-hari. pembicaraan-pembicaraan tentang feminisme yang berapi, perempuan yang terdiskriminasi, trans-gender, dan atau apapun itu yang terkait dengan sex (jenis kelamin biologis) dan gender (jenis kelamin sosial) hendaklah selalu bercermin dari tata laku kita sehari-hari. jangan-jangan, kita termasuk orang-orang yang melanggengkan diskriminasi atau ketimpangan-ketimpangan - termasuk gender - di dalam masyarakat ??

NOSTALGIA SOLO




Persis seperti kata Kahlil Gibran, bahwa yang abadi di dunia ini hanyalah KENANGAN. meski raga tak lagi bersua, tapi kenangan tetap melekat dalam idealita. mungkin satu-satunya musuh bagi kenangan kita adalah LUPA. untuk melawan lupa itu kita bisa melakukan napak tilas, nostalgia mengenang kembali masa-masa lalu, bersama para saksi hidup yang mampu menghidupkan lembar demi lembar kenangan itu. Lalu kita biarkan hikmah dan pelajaran hidup tersarikan dari tiap-tiap perjalanan masa lalu. supaya kita bisa lebih bijak menjalani hari ini dan kesempatan esok yang tersisa.
beruntung, bulan kemarin ada kesempatan kembali bagiku untuk berkumpul dan bernostalgia mengenang masa-masa awal perdjoeangan di kota Surakarta Hadiningrat. Kesempatan untuk berbagi pengalaman kecil lewat diskusi/kajian kecil tentang Indonesia Timur yang hangat (dan belum berhenti hingga kajian formal selesai). dilanjutkan dengan makan malam rame-rame di Hik Pak No, Solo Gratia, yang sekarang sudah pindah lokasi (meskipun masih dengan suasana khas yang ngangeni). berjumpa sahabat-sahabat (i.e. peny, esty, ageng, isti, dimas, eka, putri, etc), adik-adik komisariat, adik-adik kost (rama, iril), teman seangkatan (hananto) dan yang jelas menghirup kembali suasana yang membuat hati ini kembali bergairah menjalani hidup. yah, semoga setiap kenangan dari kita senantiasa penuh makna dan memiliki kekuatan yang membangkitkan :)

26 June 2009

APSA Conference Kuta-Bali



berbagi pengalaman, belajar dari para ilmuwan sosial dari negara lain, teman-teman baru, semangat baru, ujian buat kepercayaan diri, tantangan buat mengembangkan diri, menatap masa depan lebih maju, menoleh ke belakang lebih tajam, berpijak ke bumi lebih dalam, berpikir lebih strategis, bekerja lebih efektif...memberi tanpa pamrih, dan menerima segalanya dengan positif, dengan itu semua akhirnya mimpi-mimpi bisa terjadi.

MONUMEN BOM BALI


Di sela-sela waktu mengikuti konferensi sosiologi se-asia pasifik kemarin (13-15 Juni) di Kuta Bali, saya menyempatkan diri untuk melihat dan membayangkan kembali suasana ketika Bom Bali (2002) "meluluhlantakkan" legian. Konon denyut jantung pariwisata bali sempat terhenti sejenak setelah tewasnya ratusan turis yang kebetulan sedang berada di tempat saat bom meledak. bersyukur, masa itu telah lewat. Bali sudah kembali hidup dalam aura surgawinya. meskipun, menurut penuturan beberapa sopir taksi, Bali belum sepenuhnya pulih seperti sedai kala. anyway, Bali tetap masuk daftar wajib untuk dikunjungi :)

25 June 2009

ANAK PANTAI


Anak-anak itu, mereka berenam-saudara. satu ayah satu ibu. namun kini harus hidup tanpa belaian lembut seorang Ibu (meninggal dunia), di usia yang terbilang masih sangat pagi. di Pantai Kobalima yang indah ini, mereka menjalani hari demi hari. Jarang-jarang melihat orang asing, sebab daerah mereka bukan tempat wisata seperti di pantai Gurita atau pelabuhan Atapupu. mereka pun belajar untuk tumbuh saling menopang satu sama lain. yang sulung belajar menambal ban dari ayah mereka, sementara sang adik hingga si bungsu, bermain berlari-larian mnegitari sang kakak. tapi (untung) mereka masih sekolah. mereka punya mimpi, yang mungkin lebih tinggi mimpinya dari kita. karena mereka berdiri di tapal batas, teropong mereka menembus awan lebih jauh. meskipun, kaki mereka masih saja terbatas, bahkan untuk sekedar melewati batas (baca:kemiskinan) yang bagai kalung melingkari erat-erat leher-leher mungil mereka. Semoga ada waktu Beta bersua dengan satu dari kalian...kelak, di dunia tanpa batas!!

PANTAI GURITA-BELU-NTT



Sebelum mencapai pantai gurita yang biru, bersih, dan indah ini, kita akan melewati daerah yang disebut KOLAM SUSUK. konon, di tempat inilah grup band legendaris Indonesia, KOES PLUS, membuata lagu yang berjudul KOLAM SUSU(K) DAN DIANA. sayangnya, daerah yang begitu indah dan potensial untuk dijadikan tujuan wisata keluarga ini, hanya memiliki infrastruktur (jalan, penginapan, penerangan,rumah makan) yang sangat tidak memadai. meskipun demikian, jika suatu saat anda berkunjung ke Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, sepertinya pantai ini layak untuk dikunjungi (dan jangan lupa membawa bekal anda sekeluarga :)

oh ya, sembari berenang di pantai pasir putih nan indah ini, Anda sekeluarga juga bisa menikmati lezatnya ikan bakar segar langsung dari nelayan di sekitar pantai Gurita ini..hmmm...mau???

PERBATASAN NTT-TIMOR LESTE



berpose bersama TNI dan polisi perbatasan Timor Leste. Satu dasawarsa sudah (sejak 1999) Timor Leste menjadi negara merdeka (dari RI). meskipun perpisahan itu harus dibayar dengan pertumpahan darah antar saudara, perpisahan yang menyakitkan antar kandung, perusakan-perusakan yang tidak perlu, militansi yang membabibuta, namun kini kedua belah pihak di wilayah perbatasan ini mulai menemukan ritme dan denyut kehidupannya kembali...semoga perdamaian senantiasa menyertai kita semua.

"Tetuk No Nesan, Kneter Nu Taek" hidup saling menghormati dan membantu di dalam lingkaran adat...(falsafah Tetun)