30 December 2010

Terima Kasih Timnas Garuda !


Meskipun Timnas Indonesia tidak berhasil menyabet gelar juara dalam piala AFF Suzuki 2010, tetap saya merasa salut, angkat topi dan mengucapkan terima kasih setinggi-tingginya buat Timnas. Di tengah banjir puja dan puji yang setinggi langit menjelang final, kemudian kritik dan kekecewaan tajam setelah kalah di final leg pertama, para pemain membuktikan bahwa mereka mampu berjuang mati-matian ketika final terakhir. Hasilnya, Indonesia mampu bangkit dan menang dengan skor 2-1. Setidaknya, permainan yang penuh semangat itu telah menyuguhkan sebuah pertandingan yang enak ditonton dan jujur membuat jantung ikut naik turun.

17 December 2010

Islam Sontoloyo Masih Berkeliaran

*disarikan dari salah satu tulisan Bung Karno dalam buku Di Bawah Bendera Revolusi


  
“...inilah gambaran jiwa umat islam sekarang ini : terlalu mementingkan kulit saja, tidak mementingkan isi...”


Saya bukannya membenci fikih, karena saya berkeyakinan tidak akan berdiri suatu masyarakat Islam tanpa ada hukum-hukum yang mengaturnya. Akan tetapi saya membenci orang atau peri kehidupan agama yang terlalu mendasarkan diri kepada fikih dan hukum syariat itu saja.

Ingatkah kita akan perkataan Prof. Snouck Hurgronje yang mengatakan bahwa kini bukan Al Quran yang menjadi pedoman hukum umat Islam pada umumnya, melainkan perkataan para ulama tentang Al Quran itu. Setiap ulama terikat oleh fatwa-fatwa ulama sebelumnya, masing-masing berada dalam lingkaran mahzab-nya sendiri. Mereka hanya dapat memilih pendapat-pendapat dari otoritas terdahulu. Maka syariat itu selamanya tergantung kepada ijma’ , dan bukan pada maksud asli dari firman Al Quran.

12 December 2010

Obrolan (imajiner) dengan Bung Karno

“...kita bukan saja harus menentang kapitalisme asing, tetapi juga kapitalisme bangsa sendiri...meskipun kita tidaklah mengutamakan perjuangan kelas, melainkan perjuangan nasional”


Apakah kapitalisme itu, Bung ?

Kapitalisme adalah sistem (stelsel) pergaulan hidup, yang timbul dari cara produksi yang memisahkan kaum buruh dari alat-alat produksi. Kapitalisme ini menyebabkan upah (meerwaarde) tidak jatuh ke tangan kaum buruh, tetapi jatuh ke tangan kaum majikan. Kapitalisme inilah yang melahirkan kapitaalaccumulatie, kapitaalconcentratie, capitaalcentralisatie, dan industrial reserve-armee. Kapitalisme ini telah menyebabkan kepada kesengsaraan, kemiskinan, pengangguran, adu tarif, peperangan, dan kematian. Pendek kata, kapitalisme ini telah menyebabkan rusaknya tatanan dunia karena telah melahirkan imperialisme modern yang menyebabkan hampir semua bangsa kulit berwarna celaka.

Barang siapa tidak merasa anti terhadap hal semacam ini, berarti dia telah menutup mata pada kejahatan-kejahatan kapitalisme yang nyata ini.