18 August 2009

Dirgahayu RI ke 64 dan LIPI ke 42

Sajak Pengingat
(Refleksi HUT LIPI 42, Subang 18-20 Agustus 2009)


........
Aku bertanya, tetapi pertanyaan-pertanyaanku
membentur meja kekuasaan yang macet,
dan papantulis-papantulis para pendidik
yang terlepas dari persoalan kehidupan.
…....
Dan di langit;
para tekhnokrat berkata :
bahwa bangsa kita adalah malas,
bahwa bangsa mesti dibangun;
mesti di-up-grade
disesuaikan dengan teknologi yang diimpor
.............
Bunga-bunga bangsa tahun depan
berkunang-kunang pandang matanya,
di bawah iklan berlampu neon,
Berjuta-juta harapan ibu dan bapak
menjadi gemalau suara yang kacau,
menjadi karang di bawah muka samodra.
………………
Kita harus berhenti membeli rumus-rumus asing.
Diktat-diktat hanya boleh memberi metode,
tetapi kita sendiri mesti merumuskan keadaan.
Kita mesti keluar ke jalan raya,
keluar ke desa-desa,
mencatat sendiri semua gejala,
dan menghayati persoalan yang nyata.
Inilah sajakku
Pamplet masa darurat.
Apakah artinya kesenian,
bila terpisah dari derita lingkungan.
Apakah artinya berpikir,
bila terpisah dari masalah kehidupan.
(W. S. Rendra, Sajak Sebatang Lisong, 19 Agustus 1977, ITB Bandung)

read more...


11 August 2009

DOKTER, BIDAN, ATAU PARAJI ?


Secara psikologis, pasangan yang sedang dalam masa menanti buah hati, akan digempur oleh banyak mitos-mitos seputar kehamilan. Ibu – dan juga calon ayah – akan berdiri pada suatu kondisi serba bimbang jika mendengarkan semua saran dari semua pihak. Akan tetapi, jika tidak mendengarkan berbagai anjuran tersebut, tak urung ketakutan juga akan menghantui. 




read more....
 

03 August 2009

Arafa Nuhbahtra, manusia baru itu ...

saya tidak bisa menulis banyak kali ini. meskipun rasa ingin mengungkapkan kegembiraan hati ini begitu membuncah. akan tetapi, begitu menatap layar komputer dan jari sudah siap di atas papan huruf, tidak muncul lintasan kata apapun seperti biasanya ketika saya menulis artikel atau laporan penelitian. perasaan yang ada begitu carut marut, andai ditumpahkan dalam kanvas mungkin seperti lukisan abstrak yang nampak rumit mencari bentuk real nya.

yang jelas, saat ini, rasa sayang terhadap istri dan keluarga menjadi berlipat-lipat dari sebelumnya. setelah mengikuti proses kelahiran putra pertamaku dari detik ke detik, tampaknya itulah anugerah terbesar yang pernah kuterima. sabtu, 01 agustus 2009 menurut kalender masehi, 10 sya'ban 1430 H menurut kalender islam, dan 9 legi menurut penanggalan Jawa, buah cinta kami talah lahir ke dunia dengan lucu dan gak sabaran (sudah keluar sebelum bidan datang).

mungkin butuh hari lain untuk menuliskan kembali detik-detik berharga itu...yang jelas,segala puji bagi Allah yang telah menggariskan takdir ini pada hidupku..