Anda masih asing dengan provinsi Jambi? Sama, saya juga.
Tapi malam ini menjadi malam yang cukup mengesankan bagi Saya. Entah mengapa saya merasa telah begitu dekat dengan salah satu provinsi di pulau Sumatera ini. Apa sebab? Barusan saya maen ke kost seorang teman yang berasal dari Jambi, bung Deni Kusuma namanya. Dari beliau lah saya mendapat sedikit cerita tentang daerah yang bernama Jambi itu. Bukan hanya tentang suku Anak Dalam (yang pernah popular karena iklan belajar membaca-nya butet manurung itu) melainkan juga tentang keindahan alam, konflik pendatang-pribumi, asal usul kebudayaannya hingga tempat-tempat eksotis di jambi yang konon tidak kalah dengan Bali atau surga wisata lainnya.
Cerita unik pertama tentang Suku kubu yang ada di desa-desa dan pedalaman Jambi. Suatu ketika pemerintah membangunkan mereka perumahan yang lengkap dan tertata. Mereka hanya tinggal masuk dan mendiami rumah-rumah tersebut. Tapi apa yang terjadi? Tidak sampai beberapa lama, rumah-rumah bantuan pemerintah itu pun akhirnya kosong melompong karena ditinggalkan oleh penghuninya. Ternyata mereka lebih memilih atau tepatnya telah terbiasa untuk hidup nomaden (berpindah-pindah) dan keluar masuk hutan. Jadi yang memang setengah mati untuk membiasakan mereka tinggal menetap di suatu tempat dalam waktu yang lama.
Ada juga cerita tentang suku anak dalam yang lokasi tempat tinggalnya selalu menjauhi atau menghindari sebuah pohon (lupa namanya??) yang pohon itu konon bisa menyebabkan gatal. Atau jika mereka menetap di suatu tempat trus tiba-tiba terjadi peristiwa kematian yang misterius, maka mereka juga akan segera meninggalkan hutan tersebut dan berpindah ke hutan yang lain. Artinya, jika ada kejadian semacam itu, berarti “para dewa” tidak “mengijinkan” mereka tinggal disana.
Tidak hanya itu, pak deni juga menceritakan tentang tradisi bantai sapi setiap lebaran yang ramai di Jambi. Lalu tentang penduduk Jambi sendiri yang ternyata bukanlah asli setempat, melainkan campuran dari para pendatang yang berasal dari Minang, Melayu (Palembang), dan orang Kubu itu sendiri. Bahkan, saat ini sumber-sumber kehidupan justru banyak “dikuasai” oleh para pendatang dari Jawa yang merupakan orang-orang transmigran. Tentang nenek moyang yang berasal dari Minang itu sendiri ada sebuah makam Nini Sigindo Kuning yang dipercaya sebagai orang minang pertama yang bermigrasi ke Jambi. Sampai sekarang pun makamnya masih ada dan bisa dikunjungi di desa Tuo.

Hmmm…ternyata banyak yang kita tidak tahu tentang negeri ini. Benar-benar unik dan membuat Saya penasaran.
Yuk, siapa mau menemani saya kesana??
terima kasih sebelumnya pak, saya yang seharusnya beruntung mendapatkan teman sekaligus saudara yang banyak memberikan saya pencerahan makna dari foto-foto yang selama ini ada, mulai saat ini saya akan membiasakan diri buat apa yang saya miliki itu bermakna, seperti halnya dengan foto yang saya miliki. awalnya foto tersebut tidak dapat bersuara, kini foto tersebut akhirnya dapat bersuara, sekali lagi terima kasih saudara
ReplyDeletedan juga tanpa sengaja pak yanu telah mengekspose jambi...semoga ini sangat berguna bagi yang membacanya, sehingga ada penelitian yang lebih dalam tentang "siapakah Suku Kubu itu"
dan hal yang menarik lain dari propinsi tersebut.