22 January 2015

9 Hari di India (Bag-2)



Welcome back to the Delhi Air port! Fiuhh....

Minggu, 18 Januari 2015.
Bisa kembali ke bandara dengan kereta terakhir laksana lolos dari kejaran harimau. Sangat melegakan. Mendebarkan! Sungguh plong bisa kembali masuk ke pelukan zona aman. Sayangnya, masalah tidak langsung selesai begitu saja. Kami harus berputar-putar dengan koper bawaan yang lumayan berat menyehatkan untuk membeli tiket pesawat. Kami harus berpindah dari terminal penerbangan internasional ke terminal penerbangan domestik. Jauuuh boo.....Petugas tiket pun menyarankan kami – dengan banyak bahasa isyarat dan gambar peta, but many thanks for him – step yang harus kami jalani agar sampai ke penerbangan domestik. Kurang lebih begini rutenya : Kami harus ke gate no 5, lalu mencari pilar nomor 11, menunjukkan tiket terakhir, lalu menunggu bus yang akan membawa kami ke terminal domestik. Setelah menunggu penumpang penuh, bus berjalan dan sampai juga kami di terminal domestik. Suhu saat itu mungkin mendekati 10 derajat celcius, tiga rangkap baju dan jaket tidak cukup menahan tusukan udara hingga ke tulang dan kulit tebal kami. Kami pun putuskan untuk cepat-cepat masuk ke dalam meski harus melewati tentara berbadan besar, tinggi dan bersenjata lengkap (lebay kalau ini mah). Di dalam suhu sedikit lebih hangat. Belum bisa check in karena waktu masih pukul 2 malam, sementara pesawat yang akan membawa kami ke Ahmedabad akan terbang pukul 7.10 pagi. 

Meluruskan kaki dan Tidur! Hanya itu yang ingin kami lakukan. Tapi apa daya, kondisi tidak memungkinkan. Kursi yang tersedia tidak ergonomis untuk tidur. Jika tidur di bawah, kami bisa masuk angin tujuh hari tujuh malam. Seperti tidur di depan kulkas. Akhirnya kami berusaha setengah mati tidur dengan posisi duduk dan meluruskan kaki di atas koper kami. Tak terhitung berapa kali harus terbangun dengan leher harus diposisikan ulang ke arah sebaliknya. Tidak jadi masalah, setidaknya kami aman disini. Sekitar pukul 4 pagi kami sudah boleh melakukan check in. Pemeriksaan barang untuk kesekian kalinya. Laptop, kamera, handy cam dan alat elektronik lainnya harus kami keluarkan dari tas untuk ditandai. Sepatu juga lepas. Untung bawaan kami tidak berisi macam-macam (ada rendang, mi instan, saos juga sih sebenarnya tapi aman hehe) jadi hanya sedikit lama dan repot menata kembali ke dalam isi tas. So far aman dan kami menunggu di boarding room yang lebih hangat dari sebelumnya. Berkeliling melihat-lihat dan isi bandara yang lebih mirip sebuah mall tersebut. 

Sekitar pukul 7 kami bersiap mengantri di depan gate 17. Tetapi petugas mengumumkan bahwa penerbangan ditunda untuk waktu yang tidak ditentukan akibat cuaca buruk. Deg! Masalah apalagi ini. Tinggal selangkah lagi kami sampai di Ahmedabad, ternyata harus menunggu hingga waktu yang tidak ditentukan. Kami tengok ke luar memang kabut nampak sangat tebal dan bahkan pesawat tidak terlihat utuh karena terhalang kabut. Mencoba berpikir positif, saya lanjutkan dengan duduk di bawah bersandar tembok dan : Tidur! Sekitar pukul 10.00, petugas mempersilakan penumpang masuk. Mungkin karena suasana semakin gelisah dan penuh dengan banyak orang untuk penerbangan selanjutnya. Kami pun diminta menunggu dimasukkan ke dalam pesawat dan dilayani dengan sangat baik selama menunggu kabut menghilang. 

Saat naik ke dalam bus yang mengantar ke badan pesawat, kami benar-benar merasakan kabut pekat dan angin yang cukup kencang. Dingin dan menakutkan untuk sebuah penerbangan tentunya. Di dalam pesawat kondisi sebaliknya. Pramugari yang sangat ramah sudah menyeduhkan teh tarik hangat yang menepis semua kabut pekat di kepala kami. Setelah teh, sekotak snack berisi keripik singkong, roti selai, air mineral dan oreo siap disantap. Satu jam menunggu, matahari sudah mulai menyibak dan mengusir kabut yang sedari tadi menyelimuti untuk menjauh dan terus menghilang. Satu jam kemudian, pesawat kami pun take off..ah, leganyaaa.....

Ahmedabad, here we come! :)

(to be continue)

No comments:

Post a Comment